Di gurun Arabia awal abad ke-20, dua suku yang bertikai akhirnya berdamai dengan menciptakan "Sabuk Kuning"—tanah tak bertuan yang memisahkan wilayah mereka. Namun, kedamaian itu terancam ketika cadangan minyak ditemukan di sana. Emir Nesib, yang visioner, ingin memanfaatkannya untuk memodernisasi suku-nya, sementara Sultan Amar, yang tradisional, menolak keras. Perseteruan memanas ketika anak-anak mereka—Auda dan Leyla—yang saling mencintai, terjebak di tengah konflik. Auda harus memilih: setia pada darah atau cinta. Siapakah yang akan menang ketika keserakahan dan harga diri bertabrakan?
